Berceritalah
Hanya dengan cara itu yang membuat jauh terasa dekat. Hanya dengan cerpen keseharianmu yang membuatku tahu caramu memandang dunia. Tentang hal yang membuat tawamu pecah, air matamu jatuh, dan sesuatu yang diam-diam membuatmu kesal. Apapun itu, aku mendengarkan. Bercerita itu obat, mendengarkan juga obat. Hebat kan? Satu cerita, obat untuk dua orang (J.S. Khairen). Barangkali lelahmu perlu didengarkan, aktivitas harianmu perlu diceritakan, kepalamu perlu sandaran. Sungguh, tumpahkan saja apapun itu tentang kamu. Kita cuman manusia, makhluk sosial. Butuh manusia lainnya untuk melengkapi. Barangkali kamu hanya perlu aku. Aku garansi; ceritamu selalu kudengar tanpa kuhakimi, aku akan diam mendengarkan kalo kamu cuma perlu didengarkan, aku akan bicara kalo kamu butuh pandangan lain. Hidup akan baik-baik saja selagi kau dan aku, memiliki kita. "Hai, Puan. Aku adalah sebaik-baiknya rumah"