Zona Pertemanan(3)
Merindukanmu dengan cara yang paling buruk yaitu dekat denganmu tapi kau dan aku tidak akan pernah menjadi kita.
"Awas aja kalo kamu suka aku."
Kata yang selalu terngiang ketika hati ingin mendapatkan hal lebih. Sikapmu, perhatianmu, kebaikanmu semua yang kau lakukan untukku itu membuatku berpikir.
"Apa kamu serius mengatakan bahwa aku engga boleh suka kamu?."
"Tapi, kenapa kau memberikan itu semua untukku?. "
Naif sekali jika aku mengatakan aku biasa-biasa saja. Matamu tidak bisa menyembunyikan ke–pura-puraan itu. Kulihat air matamu mengembang ketika aku bercerita tentang orang yang kusuka. Kutahu kau bohong kau ikut senang. Kau memang sedikit bercerita tentang orang yang kau suka, bahkan tak pernah. Apa ada bagian yang aku lewatkan?.
Kau yang gengsi ketika bilang kangen, yang gapernah bilang mau ketemu, yang mencari masalah agar bisa diklarifikasi langsung, yang kalau kangen nyari keributan supaya aku samperin. Ketahuilah, semua yang kau lakukan sukses membuatku tergerak dan membuatku berlari untuk menemuimu. Tapi, gapernah membuatku tau bahwa kita ini apa. Katamu yang penting aku butuh—kamu ada, kamu butuh—aku ada, gitu.
Mungkin kita sama-sama suka tapi kita sama-sama pura-pura biasa saja. Karena kita sama-sama tahu bahwa kau dan aku sama-sama enggak bisa bersama. Kita sadar sama-sama suka tapi ada sekat yang menjadikan kau dan aku–yang kita sama-sama enggak tau itu apa?.
Mungkin~
"Nanti di lain hari, nanti di lain bumi"(Bernadya, 2024).
Komentar
Posting Komentar