Bekas luka itu, izinkan aku menghapusnya

Kemungkinan luka itu memang sudah sembuh. Namun, kuyakin setiap luka pasti memiliki bekas luka. Walau tidak semenyakitkan ketika masih menjadi luka. Setiap orang yang bertanya lagi dan lagi kau berkata "Aku sudah sembuh". Tinggal bekas luka itu mau kau apakan. Di sini pilihannya ada dua: yang pertama, terus mengenang orang yang memberi luka dan berharap suatu saat ia akan berubah dan kembali padamu dengan versi yang lebih bersyukur memilikimu. Kedua, berdamai dengan rasa sakit itu dan terus berjalan ke depan hingga pada suatu ketika kau bercermin dan melihat kembali beberapa luka yang ada pada dirimu, kau tetap mencintai dirimu sendiri. Kuharap kau memilih yang kedua. Karena bagiku, sudah cukup membuktikan bahwa bekas luka itu adalah pengingat bagaimana seseorang yang kau berikan beberapa kali kesempatan untuk berubah itu, memberikanmu luka lagi dan lagi, tetapi untungnya kau masih selamat. Kuyakin dari penderitaan itu kau sudah terbentuk menjadi seseorang yang lebih kuat dan lebih dewasa lagi dalam menyikapi segala hal apapun. 

Lantas mengapa kau masih menggantungkan harapan di kemudian hari, kelak kau akan dipertemukan lagi?.

Apakah kamu tidak percaya, bahwa semua adalah andil dari Sang Maha Tahu yang memperlihatkannya padamu untuk menyelamatkanmu?.

Bukankah kesempatan lagi dan lagi yang kau beri itu sudah cukup untuk membuatmu tersadar bahwa dia tidak akan pernah berubah?.

Sudahlah, jika dia tidak bisa menghargai kesempatan baik yang kau beri, beri dirimu sedikit ruang untuk melepaskan gengaman itu. Karena kelak seseorang yang betulan sayang kepadamu, akan menggenggam tanganmu dan tidak akan pernah ia lepaskan. 

Bekas luka memberikan tanda bahwa kau pernah terluka dan bahwa kau sudah sembuh. Aku ingin mengajakmu untuk berbangga dengan setiap bekas luka yang ada di hatimu, karena bagiku, setiap luka menyimpan pelajaran yang sangat berarti bagi hidup. Agar kelak hal-hal yang menyakitkan itu tidak akan ada lagi dan membuatmu jauh lebih hati-hati. Bekas luka adalah bukti bahwa luka bisa sembuh, bekas itu menunjukkan keberadaan kita seharusnya bukan yang menentukan akhir dari segalanya. Untukmu, kuharap kau tidak menyalahkan dirimu sendiri atas segala kesempatan baik yang sudah kau beri. Tapi, itu karena ia yang tidak tau caranya bersyukur memiliki orang berhati malaikat sepertimu. Berterima kasihlah pada diri sendiri karena telah menunjukkan apa yang telah kau lewati dan betapa kuatnya kau bisa bertahan hingga keluar darinya. Karena itu adalah sebuah pencapaian yang harus diapresiasi untukmu, dariku. 

"Nona, bekas luka itu, izinkan aku untuk menghapus seluruhnya". Ucapku

Matamu berbinar, kau tersenyum, air matamu menetes, tanpa sadar kepalamu sudah berada di bahuku. Aku tidak mengeluh, sebaliknya aku bersyukur. Kepada semesta, terimakasih sudah mempertemukan kau dan aku pada ketidaksengajaan. Mungkin kau dikirim sebagai pasienku sedang aku adalah dokternya yang menyadari betapa pentingnya bekas luka dan akan mengubah bekas luka itu menjadi bintang-bintang yang bersinar.

Komentar

Postingan Populer