Neptunus

 Dear Neptunus.

Aku tenggelam di kisah salah satu agenmu yang sudah pensiun. Kugi, sedang Kinan memutuskan untuk keluar. Mereka pensiun dengan karena sudah menemukan tambatan hati yang sama-sama diinginkan, setelah bertubi-tubi hambatan, akhirnya mereka dipersatukan. Kugi, Kinan dan K satu lagi yang di dalam perut. Tapi, by the way ini bukan resensi novel "Perahu Kertas". Ini aku yang memulai sebagai agen Neptunus. 

Nus, tidak seperti Kugi yang mengirim surat melalui perahu kertas. Aku mengirimnya lewat surel ya. Aku juga baru tahu kalau seorang Dewa Neptunus punya email. Jadi, aku tidak perlu repot membuat perahu kertas lalu ke Laut untuk mengirimkan suratku untukmu. Surat terakhir yang kau baca itu spesial, karena Kugi langsung membawa perahu kertasnya ke Tengah Laut untuk mengirimkannya untukmu. Setelah sekian lama, terakhir kali kau membaca surat mungkin di tahun 2012 dan itu 12 tahun yang lalu. Kali ini melalui surel aku mengirimkan suratku yang pertama kali.

Nus, betul kata Kugi; hati seperti perahu kertas yang terombang-ambing di Laut untuk menemukan tempatnya berlabuh. Tapi, engga semua dongeng happy ending apalagi realitas. Dan hidup itu susah ditebak, ya, Nus. Kemarin orang yang kita anggap spesial meninggikan kita setinggi-tingginya ke langit dengan waktu yang singkat orang tersebut bisa menghempaskan kita ke Bumi dengan cepatnya. Kepala serasa berisi beberapa seandainya yang sudah terjadi. Dan aku tidak bisa melakukan apa-apa, Nus.

Neptunus. Terkadang lucu. Di saat aku sudah yakin untuk melabuhkan hatiku entah mengapa ada bagian dari masa lalu yang masih tertinggal. Di saat aku sudah meyakinkan bahwa aku telah menyerahkan duniaku kepadanya dan bagian masa lalu itu pasti memunculkan eksistensinya. Layaknya Kugi. Sebelumnya dunianya untuk seseorang yang ia sebut agen itu. Tapi, ada manusia lain yang menghalangi. Dan di akhir kisah yang sedang bahagia-bahagianya tiba-tiba secarik kertas berisi ucapan selamat ulang tahun untuk masa lalunya itu muncul dan membuat Remi (pacarnya Kugi) paham, bahwa buku yang berisi dunianya Kugi itu bukan untuknya. Kugi meyakini kalo itu tentang masa lalu, dia udah selesai. Namun, Remi tidak percaya akan hal itu dan membiarkan Kugi menambatkan hatinya pada orang yang seharusnya. Tapi, happy ending, Nus. Kugi dan Kinan bersatu. Sedang, aku? hanya dapat bagian senyumnya saja. 

Tapi, Nus. Sejak saat itu aku memutuskan untuk berhenti mencari-cari. Entah garis waktu yang merangkak maju, bumi yang senantiasa tidak pernah berhenti berputar, planet yang mengelilingi matahari sesuai porosnya. Ku yakin aku dan dia berasal dari planet yang berbeda. Tapi, pada saat tangannya bersentuhan denganku kala di bumi yang menjulang tinggi itu, di bawah air menghardik yang membuat dia kesulitan bernapas, kuyakin planet kita sedang bertubrukan. Dia membuat jagat rayaku berhenti sejenak, Nus. Entah kebetulan atau takdir. Hidup gabisa ditebak, Nus. Aku tidak mencari, tapi; dipertemukan.

Sekian dulu, Nus. Nanti lagi

-a

    

Komentar

Postingan Populer