Bandung
6 Mei 2024
Ramai, namun tidak sebising Jakarta. Bahkan ketika lampu merah baru berganti menjadi hijau pun tidak terdengar suara gemuruh klakson dari para pengendara motor pun mobil. Bandung begitu tenang, suasananya damai. Waktu berjalan sedikit melambat dari biasanya, mungkin karena aku terlalu menikmatinya. Bandung terlalu romantis untuk orang-orang yang kesana karena patah hati. Trotoar Braga menjadi saksi, pandangan tidak luput dari sepasang manusia yang saling berpegang tangan. Bandung juga punya jalan yang sangat romantis, Kawasan Asia-Afrika namanya. Ditemani lampu-lampu malam membuat jalanan itu sangat syahdu. Manusia berlalu lalang melewati tulisan yang sangat sayang sekali jika tidak berhenti disana. Manusia berbondong-bondong mendekati tulisan itu dan tersenyum sambil berfoto ria, tukang foto menawarkan jasanya agar momen bisa disimpan dengan baik. Betapa banyak orang yang bahagia disana. Betul menurut M.A.W. Brower "Bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum".
Bandung, sebentar namun terkesan. Rasanya ingin kesana lagi walau hanya sekadar ngopi di Braga, berfoto di Kawasan Asia-Afrika. Semoga bersama yang terkasih. Kau dan aku harus ikut andil meramaikan betapa romantisnya trotoar Braga. Kelak, kita akan meromantisasi hal-hal yang kita lakukan, apapun itu. Baik sekadar bergandeng tangan maupun meniup matamu karena kelilipan bahkan mengikat tali sepatumu yang terlepas. Segala apapun itu kayaknya terkesan romantis bukan?. Jadi, tetap disini ya. Masih banyak tempat romantis nan indah yang belum kita kunjungi.
Komentar
Posting Komentar