Ekspetasi, ego dan masa lalu

Ekspetasi setiap orang berbeda. Kita tidak hidup untuk mengenyangkan ekspetasi setiap orang. Cukup jadi diri sendiri itu yang penting. Tapi, dalam hubungan tentu setiap orang punya ekspetasi sendiri atas pasangannya. Hal yang wajar jika ekspetasinya itu membangun hubungan agar lebih baik. Betul, pasangan yang baik akan menerima. Tapi, untuk apa menerima jika dadamu terasa sesak?. Bincangkanlah kepadaku, itu lebih baik daripada kau memendam semuanya sendiri. Seharusnya kau tidak perlu memikirkan berasal darimana ekspetasiku. Toh, semuanya untuk hubungan kita ke depan. Apalagi kau mengira-ngira segala bentuk ekspetasiku berpatokan dari masa lalu ku. Padahal, sesederhana memberi kabar; tapi, malah beracuan ke sana (masa lalu). Katamu, kau lelah selalu dibayang-bayang masa lalu. Aku diam kecurian kata. 

Percakapan pun berakhir

Egoisme adalah sifat manusia yang bisa menghancurkan segalanya. Sebetulnya bisa memulai dan meminta maaf. Tapi lagi, ego masih berkuasa di atas segalanya. Hal-hal yang sebenarnya bisa diperbincangkan dengan hangat itu, kini terhalang karena ego yang masih memuncak di antara kita berdua. Kita sama-sama ingin menang sendiri, saling merasa benar dan tidak mau kalah. Kau terus menerus membahas perihal kecemburuanmu terhadap masa lalu. Aku mengerti akan hal itu, namun aku agak bingung. Toh aku sudah tidak di sana. Memang perihal masa laluku kamu tau banyak tentang itu. Tapi, yang perlu kamu tau aku tidak pernah membandingkan kamu dengan seseorang dari masa laluku. Aku sayang kamu karena itu adalah kamu. Terimakasih untuk tidak menjadi orang lain perihal mencintaiku. Bagian ekspetasiku itu murni atas dasar aku menyayangimu, tidak berpatokan atau aku ambil dari masa lalu ku. 

Bagiku, masa lalu adalah pengalaman. Kau tau mengapa aku berekspetasi demikian? ya, karena aku sudah pernah di fase itu. Di fase yang kau anggap sepele namun berhasil menghancurkan sebuah hubungan. Perihal betapa pentingnya mengucapkan selamat malam sebelum tidur, selamat pagi setelah bangun dan betapa pentingnya memberi kabar. Ketahuilah kita tak seharusnya kehabisan kata. Karena di kolom chat yang kita pakai itu, banyak di lengkapi fitur yang membuat selalu ada saja hal-hal yang akan di bahas. Salah satunya, fitur untuk mengirim gambar. Kita bisa saling tukaran meme lucu, kita bisa saling mengirim video lucu atau membagikan foto kesibukanmu yang belakangan ini jarang kau fungsikan. Ayolah kita bahas perihal film seru yang akan kita tonton nanti, tentang kesukaanmu yang aku anggap biasa aja dan banyak hal lainnya.

Terimakasih untuk sudah menerimaku, masa laluku dan segala duka yang di diriku. Semoga kelak ke depan tidak akan ada lagi hal kecil yang disepelekan. Ketahuilah hal-hal besar itu berasal dari yang kecil. Jika kau tidak bisa menghargai hal kecil, lantas bagaimana caramu untuk menerima hal besar?. Kita terus terjebak dalam kisah semu, kisah yang mengimajinasikan kau dan aku di dalam kepala masing-masing. Perspektif yang berbeda. Semoga kita berdua tidak jatuh hati pada imajinasi kita sendiri.

Percakapan masih berakhir

Komentar

Postingan Populer