Cerita tentang hujan

Januari 2024

Terkadang hujan tidak selalu menyenangkan. Hujan meyenangkan untuk segelintir orang yang mungkin cocok dengan kondisinya saat hujan. Paling menyebalkan ketika hujan datang di kala pagi pada saat hari kerja, dimana kita harus mengumpulkan niat yang kuat untuk beranjak dari tempat tidur untuk siap-siap berangkat kerja. Tapi hal itu terdengar biasa bagi orang yang memiliki rasa tanggung jawab yang begitu besar. Hujan juga selalu dikaitkan dengan kenangan. Kata orang setiap kali turun hujan, rintiknya selalu membawa kita kepada kenangan yang sudah terlewati, baik senang pun sedih. Bagi saya, hujan itu rahmat dari Tuhan untuk kita merasakan ketenangan, rintiknya yang terdengar tanpa nada mampu membawa kita kepada hal-hal indah yang pernah dijalani, orang menyebutnya dengan kenangan, saya lebih ke rindu. Tapi, tidak melulu begitu. Terkadang ada hal yang menyebabkan otak kita mengingat-ingat kenangan lama bersama orang yang istimewa. Salah satunya memutar lagu galau yang katanya pas dengan kondisi hujan saat ini. Hal itu yang kemudian menyebabkan otak membawa kita pada hal-hal indah yang pernah dilalui, seperti;
"dulu kita pernah yah main hujan sambil nyanyi-nyanyi gajelas di atas sepeda motor".
"dulu kita pernah yah main hujan-hujanan walau hanya di depan rumah".
"dulu kita pernah yah neduh karena lupa bawa jas hujan", dan dulu-dulu lainnya yang tanpa kita sadari tiba-tiba air mata turun begitu saja membasahi pipi-pipi dengan sejuta harapan. 

Hujan juga selalu melekat kepada kerinduan. Hal biasa bagi orang yang masih bisa bertatap muka. Tapi, segelintir orang sangat senang ketika hujan, karena hanya hujan yang bisa membuat mereka mengingat hal-hal indah. Segala tentang hujan menjelma orang yang diistimewakannya. Rintiknya menjelma suaranya ketika turun ke bumi, ketika saling bersentuhan (air dan tanah) hawanya menjelma aroma tubuhnya, genangannya menjelma bola peramal yang mampu melihat wajahnya. Airnya mampu menyamarkan air mata yang jatuh ke pipinya. Setelah berhenti, air matanya tak kunjung berhenti, tapi ia percaya suatu hari akan indah, seperti pelangi yang dilihat di depannya. 

Bercerita tentang hujan itu banyak menimbulkan perdebatan tentang perasaannya ketika hujan turun. Tapi, semuanya sepakat bahwa ketika hujan turun, paling enak makan indomie rebus pake telur tak lupa sausnya, minumnya teh manis anget. Syahdu, katanya. Tapi, serius. Hujan tidak selalu menyenangkan, kadang menyedihkan, tidak selalu menenangkan kadang menyebalkan. Karena itu semua tergantung kita sedang diposisi apa. Tapi, apapun itu jangan pernah menghardik hujan yang rela berkali-kali jatuh ke bumi hanya karena menghambat aktivitasmu. Karena percayalah setiap kali hujan turun merupakan rahmat Tuhan yang harus disyukuri keberadaannya.

Komentar

Postingan Populer