Kaluna(2)
Kemarilah sebentar, aku ingin menceritakan tentang seseorang yang mampu membuatku tersenyum setiap harinya. Tidak semua, beberapa saja. Wanita sederhana dengan segala keunikan–nya dan yang paling
membuatku bersyukur yaitu; dia wanitaku. Baca dengan seksama, ya!.
Wanita sederhana dengan segala keunikannya. Unik dalam artian berbeda dari wanita kebanyakan. Melihatnya seperti melihat diriku sendiri. Kata orang jodoh adalah cerminan diri sendiri, Aamiin. Semoga, ya!.
Dia cantik, dia baik, walau dia tidak terlalu pintar untuk mencerna jokes remeh dariku. Tak masalah, toh aku senang menjelaskan ulang kepadanya. Sebab setelahnya adalah part kesukaanku. Iya. Dia tertawa(walau kadang tawanya sekedar menghargai). Tapi, lengkungan di bibirnya itu sangat indah ketika terjadi, dilengkapi lesung di pipinya yang menyempurnakan. Jadi semampuku membuatnya bahagia.
Dia juga punya kesabaran setipis tisu, egonya sebesar lautan dan sering merasa benar. Tapi, walau begitu rasa sayangnya kepadaku sebesar semesta "katanya". Jadi, dia agak melunak ketika aku mencoba menjelaskan hal-hal yang benar menurutnya padahal salah. Rasa sayangnya mampu mengalahkan egonya. Hatinya yang lembut tak jarang mengucapkan maaf ketika ia merasa salah dan menyakiti. Sekali lagi, dia unik dan aku bangga.
"Sayang, kata orang kamu beruntung ketemu aku. Padahal aku yang beruntung bertemu kamu. Tapi, semoga kamu juga beruntung ketemu aku. Jadi, sama-sama beruntung. Menyenangkan."
Tapi serius, wanita kesayanganku. Aku bersyukur punya kamu. Kuharap kita tidak berpisah kala di persimpangan jalan. Karena egoku berkata kau yang pantas untuk hatiku. Jangan pernah meninggalkan jalan yang telah kita buat, ya. Karena percayalah kau dan aku akan menjadi kita.
Komentar
Posting Komentar