Kaluna

Sejak kehadiranmu di hidupku, semuanya terasa sangat nikmat. Kau selalu berhasil membuatku tertawa dengan lelucon anehmu. Terkadang kubalas dengan jokes yang kau butuh waktu untuk menyerapnya, sekitar 10 detik kiranya kurang lebih. Setelah memahaminya barulah kau tertawa kencang sekali. Entah kau menertawai jokes ku atau diri sendiri karena lama berpikir. Menurutku keduanya, karena setelah itu aku mengejekmu karena kau sadar sendiri. Tak mengapa bagiku, asalkan kau jangan lama berpikir untuk menerima cintaku. 

Kau adalah bukti bahwa bidadari di dunia itu nyata. Kau berbeda dari kebanyakan perempuan yang hanya menawan dari satu sudut pandang saja. Wajahmu presisi, selalu cantik di segala kondisi. Mata indahmu berkedip manja ketika mencuri tatapku. Bibirmu sempurna, baik senyum maupun manyun, selalu terlihat indah. Meski begitu, kau bukan orang yang gemar memamerkan kecantikannya di media sosial. Aku senang akan itu. 

Kau datang di hidupku tanpa permisi, tanpa aba-aba yang jelas. Awalnya tidak berharap lebih. Namun, kau selalu menjadi tempat untuk aku pulang, segala apapun itu. Akhirnya bunga-bunga nyaman itu tumbuh dengan mekarnya. Karena disirami perhatian yang selalu kau berikan. 

Kau membuatku yakin bahwa rumah tidak selalu berbentuk bangunan. Bagiku, tempat yang memberikan rasa aman dan nyaman ketika di dalamnya, tempat yang membuat kita betul-betul beristirahat dari lelahnya menjalani hari dan tempat yang menenangkan kita dari overthinking akan segala sesuatu hal, itu adalah rumah. 

Kau adalah satu-satunya bagiku, tidak ada yang lain. Denganmu aku merasa cukup akan apapun. Bersamamu membuatku tak perlu punya segalanya, selama kau bersamaku, hidup akan baik-baik saja. Jangan pernah merasa sendiri, aku tidak akan membuatmu merasa kesepian, aku tau kau benci perasaan itu. Sebelum seperti sekarang, kau dan aku begitu pelik. Tapi, kita berhasil melewati itu semua. Ketahuilah, di depan masih banyak rintangan yang menanti. Tapi, kau tidak perlu khawatir, genggam tanganku dan jangan pernah kau lepaskan. Apapun itu kita hadapi bersama. 

Bulan dan bintang menjemput matahari yang siap pamit dari cakrawala. Bulan terlihat cantik sekali, bintangpun dengan sinarnya melengkapi, sehingga malam terlihat sangat indah sekali. 

Jangan dulu pergi, menetaplah lebih lama lagi. Aku ingin terus menjalani hari-hari bersamamu, susah senang, tangis tawa, sedih bahagia. Tetaplah disini menemaniku melewati itu. Karena aku yakin kau yang pantas untuk hatiku.



Komentar

Postingan Populer