Pertemuan sederhana

Kita adalah dua kepala berbeda yang dipertemukan lewat perkenalan singkat dengan senyum yang melekat. Pertemuan singkat membawaku mengunjungi semestamu. Di ujung hari ketika matahari tenggelam, aku pun ikut tenggelam dengan senyummu. Langit yang berwarna kemerahan itu sanggup memperkenalkan dirinya bahwasanya ia adalah patokan keindahan. Indah, namun sesaat.  Aku tidak ingin kita seperti itu. Tapi, itulah yang terjadi, kau hilang bersama langit merah yang mulai tertutup hitam.

Dengan perasaan yang tidak karuan aku pulang kerumah. Menyandarkan lelah pada tembok ber cat putih. Isi kepala ku tidak karuan, tugas kuliah dan kau sedang bertengkar hebat. Ya, aku memikirkanmu. Sampai akhirnya kau memenangkan perkelahian. Pada saat itu aku benar-benar bingung. Bagaimana bisa pertemuan sederhana itu mengalahkan segalanya?. 

Namun,  garis waktu mempertemukan kita kembali . Ditempat yang sama, kau menyapa "hai, apa kabar?". Sapaan itu membuat kepala yang sedang berkelahi itu pun meledak bersama segala usahaku untuk melupakanmu. Kali ini aku tidak ingin kehilanganmu. Maka dari itu aku mengajakmu mengunjungi semestaku. Kuberi tahu kau bahwa disini aku akan lebih membuatmu bahagia.





Komentar

Postingan Populer