Kamu
Kamu
Ada ketenangan saat berada didekatmu. Mata coklatmu membuatku betah menatap lama-lama. Perkataan yang selalu kutunggu dari bibir mungilmu. Dan ditengah, terdapat hidung yang meluncur bak perosotan anak TK itu melengkapi wajah indahmu. Hal sederhana yang membuatku bahagia, yaitu mendengarkanmu bercerita. Menyuruhku untuk menatapmu. Ya, Menatapmu saja aku bahagia, apalagi ada lengkungan indah di bibirmu. Mungkin aku adalah orang yang paling bahagia.
Namun, aku siap menerima kenyataan bahwa yang menyukaimu tentu bukan aku saja. Terkadang terbesit dibenakku bahwa memilikimu itu hanyalah khayalan semata. Tapi, sekali lagi aku ingin memilikimu. Tidak adil rasanya jika hanya kamu yang membuatku bahagia. Aku pun ingin membuatmu lebih bahagia jika bersamaku. Aku bersyukur bisa mengenalmu. serta menjadi orang yang kamu prioritaskan. Ketahuilah itu membuatku tersenyum sendiri, itu membuatku terbawa perasaan, itu membuatku mengira bahwa kamu mempunyai rasa yang sama sepertiku.
Sebab, jatuh cinta adalah ketidakjelasan paling jelas di semesta. Cinta juga mengajarkan kita betapa rasa mengalahkan logika. Mengizinkan hal-hal yang tidak masuk akal manusia. Bahkan orang yang tidak merasakan cinta mengira kita adalah orang paling bodoh.
Aku teringat suatu hari ketika aku menjemputmu di taman dekat rumahmu itu. Aku mengajakmu ke tempat yang paling damai. Karena waktu itu katamu ada yang ingin dibicarakan. Tentu saja aku ingin mendengarkan. Kamu bercerita tentang suatu hal yang membuat lelah. Aku tiada henti-hentinya menguatkan. Mata coklatmu berbinar, mendengar semua yang aku katakan. Pandangan mata yang mengarah kuat kesatu sosok membuat memori yang melekat. Hingga muncul benih-benih rindu yang berawal dari tatap.
Bicara rindu tidak semuanya menyenangkan. Menyenangkan jika ketika rindu, hari itu juga bisa bertemu. Karena satu-satunya obat yang paling ampuh menyembuhkan rindu ialah pertemuan. Video Call itu hanyalah penangkal sementara untuk menenangkan pikiran. Ada baiknya bukan menenangkan pikiran tatkala raga tak bisa saling meraba?. Tentu, Hal yang kamu khawatirkan sekarang mereda. Sungguh rindu adalah kebodohan paling cerdas. Menolak miris bila nantinya tak tergubris.
Karena cinta selalu bisa meluluhkan segala yang tidak bisa diluluhkan.
Aku selalu menerima apa yang terjadi di hari esok. Bahkan bila nanti mata coklatmu ternyata bukan tercipta untukku. Aku selalu mendoakan kebahagiaanmu. Ketahuilah cinta selalu baik untuk orang yang memperbaiki diri, hingga merasa pantas yang dianggap tidak pantas. Cinta terlalu bersih untuk sekadar dimaki, bersenanglah ketika merasakannya.
Percayalah, pada akhirnya cinta dan rindu, akan mencari pemilik yang dirasa sama-sama pantas untuk dipersatukan.
Komentar
Posting Komentar