Analogi : Sebelum Angka Tiga

 Sebelum Angka Tiga

Aku dan kamu
yang saling terikat.

Awalnya tali itu sangat pendek,
banyak yang ingin memaksa masuk bahkan memutuskannya,
tapi mereka semua gagal.
"Mengapa?". Tanyamu.
Karena kita saling membentengi,
karena kita saling melindungi,
karena kita saling menjaga,
dan karena kita saling berjuang untuk mempertahankan tali itu agar tetap terikat.

Akhirnya, kita dipaksa keadaan,
kita dipaksa kenyataan dan dipaksa jarak untuk berpisah.
"Sungguh tidak ada yang berbeda,
ini hanya masalah jarak dan waktu, 
kita tetap terikat hanya saja kini talinya lebih panjang". Kataku.

Kita saling menyayangi
jika tali itu putus keduanya pasti tersakiti
tapi, tali ini putus bukan atas kehendak kita,
ada yang mengguntingnya,
aku terjatuh kemudian terlempar jauh
dan kamu berhasil dipegangnya.

Aku bangun sendiri mencari tali dan mencoba menyambung kembali tali itu,
dan aku berhasil menyambungnya
sial orang yang menggunting itu masih memegangmu 
dan sekarang dia ada di tali itu.

Aku mencoba mengusirnya,
tapi mengapa hanya aku yang berjuang.
"Apakah karena dia baik memegangmu, menjagamu disaat kamu terjatuh?". Tanyaku.

Padahal yang menyebabkan kamu terjatuh itu dia.

"Aku ingin mengusirnya dan kita kembali terikat, kita bisa lewatin ini bersama". Katamu.
Itu seperti mantra yang seakan menyihir pikiran
sungguh tidak sedikitpun aku meragukanmu.
Waktu terus berjalan 
dan orang itu tak kunjung kau usir
rasamu yang semakin muncul untuk orang yang kamu kira menjagamu itu memaksaku untuk melepaskan tali yang semakin panjang dan hampir putus ini. 

Aku tetap menunggu kepulanganmu
dengan rasa sakit yang tersembunyikan
berpura-pura tetap baik-baik saja
sungguh aku masih kuat.

" Tidak tau ya aku sayang dia sejak kapan, tapi aku sekarang sayang dia aku gabisa bohongin perasaan aku mas, padahal aku sudah mencoba mengusirnya tapi gabisa dia menjaga aku". Katamu.
kata yang seharusnya kamu sembunyikan itu kamu suarakan dengan lantang,
Seakan menyuruhku menghilang dari bumi.

Kemudian aku dipaksa mengikhlaskan dan melihat kamu mencintai orang lain, 
apa yang lebih sakit dari ini?.

Kata orang, anjing tidak akan masuk jika tuan rumah tidak membukakan pintu,
kamu tidak tau sejak kapan kamu sayang dengannya?. 
Sejak kamu membukakan pintu untuknya, 
kamu memberikan peluang untuknya, 
bahkan kamu sekarang sudah memberikan kunci pintu itu kepadanya.
Kunci untuk pintu itu ada dua, 
yang satu di aku yang satu kamu berikan untuk dia, 
aku yang sudah menggunakan kunci itu terlebih dahulu dan sudah lama kugunakan, 
kunci yang ku pegang sudah bengkok,
sedangkan kunci yang kamu berikan untuk dia masih bagus, 
sudah pasti aku yang akan kalah.


Komentar

Postingan Populer